Translate

Kamis, 25 Juli 2013

Timor Leste...selayang pandang :)

Dalam bayangan saya, Pulau Timor dan Pulau Flores identik dengan kering kerontang, kamu juga pasti gitu kan? Itu juga yang masih saya bayangkan saat saya berangkat ke Pulau Timor bulan Maret lalu bersama teman-teman dalam rangka  jalan-jalan sambil kerja (lagi dan lagi..hehe). Tapi bayangan itu pupus saat mendarat di Bandara El-Tari Kupang...waahh ternyata hijau. Bos saya yang kebetulan asli Flores berkomentar "Biasanya kering kerontang lho.."

Tujuan kami kali ini bukan ke Kupang, tapi ke kabupaten Belu dan Timor Tengah Utara. Perjalanan yang kami tempuh cukup jauh sekitar 5-6 jam. Sebelum sampai ke Atambua (ibukota Kabupaten Belu), kami harus melewati  Soe dan kefamenanu. Selain jauh, jalan yang dilewati pun berkelok-kelok. Alhamdulillah meski berkelok-kelok, jalannya mulus banget. Katanya sejak kedatangan SBY kesana. Jadi sebelum SBY datang ada perbaikan jalan dulu..haha. Kesimpulannya SBY mblusukan ke penjuru nusantara ya...supaya jalan-jalan di daerah mulus, halus, dan lembut...kekeke.

Yang bikin saya senang dan menikmati perjalanannya bukan jalan mulus itu, tapi pemandangannya sodara-sodara...indaaahhh banget. Dimana-mana hijau. Dari ketinggian kita bisa melihat bukit-bukit hijau. Dan saya...orang yang selalu memperhatikan vegetasi dimanapun saya pergi, di sepanjang jalan banyak pohon Asam Jawa..wkwkw..(ga penting kali ditulis disini). Ada juga pohon yang kayunya berwarna putih keperakan, katanya pohon kayu putih, tapi bukan pohon kayu putih yang menjadi bahan baku minyak kayu putih lhoo. Di suatu tempat malah banyak pohon Alpukat. Di tepi jalan banyak dijumpai penduduk yang menjual Alpukat. Alpukatnya gede-gede pula...wuuaahh langsung ngiler saya. Jualannya bukan per kilo ya, tapi per ember. Satu embernya 20 ribu rupiah. Kalo dikiloin kira-kira nyampe tuh 4-5 kilo. Kelak saya membelinya ketika perjalanan pulang. Bukan beli satu ember dong..ga kuat, jadi bagi dua sama temen saya :)

Setelah 6 jam perjalanan, rombongan kami sampai di Kota Atambua. Malem sih nyampenya jadi ga sempet keliling-keliling kota :D


Seperti biasa, kalo berkesempatan jalan-jalan sambil kerja, kami harus kerja dulu baru jalan-jalan :D Alhamdulillah setelah kerjaan usai, segera saja kami cabut dari hotel dan jalan-jalan. Bukan keliling Atambua, tapi langsung menuju perbatasan Timor Leste. Hmm...sama seperti perjalanan dari Kupang ke Atambua, pemandangan menuju perbatasan Timor Leste malah lebih indah lagii.... >_< Dari ketinggian terlihat bukit-bukit hijau dan dibalik bukit-bukit itu terlihat lautan biru mempesona. Subhanallah...bener-bener maha karya Sang Maha Agung.

Oya, sepanjang jalan...kita banyak ketemu (maaf) Babi yang berkeliaran bebas seperti hewan peliharaan lainnya. Karena sebagian dari kami beragama muslim, pemandangan itu tentunya cukup menakjubkan :D Lucunya ketika kami sampai di Posko perbatasan Indonesia-Timor Leste, Driver mobil sewaan kami sempat terbirit-birit begitu membuka pintu mobil...ternyata ia disambut oleh Babi kecil (sebesar kucing) :D Sekitar 5 meter dari tempat memarkir mobil, seekor induk Babi juga sedang asyik sendirian mencari makan. Bayangin..sempat kuatir juga, gimana kalo keluar mobil trus diseruduk...wkwkkw

Tapi rasa penasaran lebih besar dari kekuatiran diseruduk Babi. Kami pun turun mobil dan menjumpai tentara-tentara yang sedang berjaga-jaga di sana. Katanya sih boleh aja ke perbatasan tapi harus dikawal sama tentara juga. Mungkin karena sama-sama dari pemerintahan dan salah satu dari rombongan kami adalah anggota DPR RI, jadilah kami didampingi komandan para tentara itu. Oya..mau tau gimana keadaan pos perbatasan milik RI di sana..duuhhh...sederhana sekali. Bangunannya persis rumah petak empat. Masing-masing buat TNI, Bea Cukai, Pos Karantina, dan satu lagi buat apa ya..saya lupa. Malu ngeliatnya euy...apalagi setelah saya melayangkan pandangan ke pos perbatasan milik Timor Leste yang dari jauh aja keliatan megah. Info dari pak Komandan, bangunan pos perbatasan milik Timor Leste dan jalan-jalan beraspal di sekitarnya adalah bantuan dari negara-negara asing.

Jangan sangka meski didampingi komandan pasukan dan anggota DPR, kami ga jaga image sama sekali. Temen saya malah iseng lari bolak-balik di tugu perbatasan...serasa keluar negeri berkali-kali..:D Sepi sih pos perbatasan milik Timor Leste, malah saya ga melihat ada tentara sama sekali. Yang ada malah beberapa pemuda yang ngumpul-ngumpul di luar pos tersebut. Beberapa motor dan mobil berseliweran antara wilayah RI dan Timor Leste. Uniknya, sebagian kendaraan bermotor tersebuit ga ada plat nomor kendaraan. Katanya sih, kalo masyarakat sana ya biasa-biasa aja, ga menganggap mereka udah dibatasi. Oya, pos perbatasan itu juga deket laut lho...lautnya tenang dan biru banget. Cuma terlihat satu dua nelayan yang beraktivitas dengan sampannya.

Puas melihat perbatasan, kami lanjutkan lagi perjalanan ke kota kedua, yaitu Kefamenanu (ibu kota Kabupaten Timor Tengah Utara). Lagi-lagi kami melewati pemandangan yang sama. Sayangnya kami tak sempat singgah ke Kolam Susu karena harus berlawanan arah. Tau kan Kolam Susu, nama itu populer berkat lagunya Koes Plus pada era 70-an. Kata Bos saya, sebenarnya namanya adalah "Kolam Susuk" yang artinya sarang nyamuk. Kolam yang banyak berisi ikan bandeng itu, kalo dari atas bukit keliatan putih seperti susu...:)

Pada hari kedua, ketika melangsungkan acara di aula Pemda Kabupaten Timor Tengah Utara, saya dapat pengetahuan baru dari teman-teman pemerintah daerah di sana. Ketika saya memuji keindahan alam di Pulau Timor mereka langsung senyum-senyum. Katanya saya beruntung karena datang ketika musim hujan yang cuma berlangsung empat bulan, jadi pemandangan jadi indah banget. Kalo saya datang ketika musim kemarau yag berlangsung delapan bulan...wahhh...niscaya cuma tanaman kering yang bisa disaksikan. Woww...saya langsung bergidik..delapan bulan!! Rasanya ga mau percaya, kasian ya penduduk pulau ini. Satu lagi yang diluar prediksi saya, ternyata orang-orang Timor tuh santun-santun banget. Dari sekian saya mengunjungi daerah-daerah, mereka lah yang paling santun dan murah senyum...hmm...sekali lagi pengalaman mengajarkan saya.."Don't judge a book from its cover".

Perjalanan ke Pulau Timor mengesankan bagi saya :) Selain ketemu dengan orang-orang yang ramah, alam yang indah, mampir sebentar ke luar negeri >_< .....perjalanan di udara pulang pergi juga menyenangkan..langit tanpa awan dan tanpa turbulensi...dua hal yang sangat saya idamkan saat melakukan perjalanan udara.

Ini sebagian foto-fotonya...:)

Jalan mulus nan berkelok-kelok

Laut Timor nan sepi
Yang atap hijau itu adalah pos perbatasan milik RI >_<
Pos perbatasan milik Timor Leste
Gerbang menuju perbatasan
Sampai jumpa lagii...

Ayu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar