Translate

Minggu, 30 Juni 2013

Lebam part 2

Hmm...seminggu saya ga buka blog :D Karena saya harus jalan-jalan sambil kerja selama seminggu...jadi hari ni saya mau lanjutin lagi cerita mengenai lebam-nya Aqsha

Sebelumnya sampai mana yaa..hehe..Oiya, sampai perasaan saya dan suami jadi campur aduk :) Bagaimana enggak, kami kuatir kalau  Aqsha mengalami hal yang sama dengan anak-anak yang sedang menunggu giliran periksa, namun kami tetap berharap bukan itu yang terjadi.

Setelah menunggu beberapa lama, tiba giliran kami masuk ke ruang praktik dokter. Dalam ruang praktik yang luas itu ada dua orang dokter yang berpraktik bersamaan dan dua orang pasien dengan orang tua masing-masing. Kami pun dibawa suster ke dokter Fajar. Segera saja kami sampaikan keadaan Aqsha. Setelah memeriksa dan bertanya kepada kami dan Aqsha, menurut dokter itu keadaan Aqsha cukup baik dan tidak ada pembesaran limpa. Katanya kalo kita mau lebih detail lagi apa penyebab lebam-lebam itu, dokter menyarankan untuk melakukan tes darah..saya lupa apa saja yang perlu diperiksa saat itu. Oya, pasien lain yang ada di ruang praktik dan ditangani dokter lainnya, keadaannya lebih parah daripada Aqsha. Anak perempuan kecil itu seperti lemah, dan banyak lebam-lebam besar di sekujur tubuhnya. Yang membuat saya trenyuh, dokter Hermin (nama dokter itu) membelai-belai anak perempuan kecil itu sambil menghibur anak dan orang tuanya. Duuhhh...gimana ga ikut sedih saya, apalagi dokternya sendiri, saya lihat matanya sampai berkaca-kaca menahan airmata.

Keluar dari ruang praktik, kami segera ke laboratorium. Perlu usaha kuat dan tenaga besar membawa Aqsha kesana :D karena dia menolak untuk diambil darahnya karena takut sakit. Akhirnya setelah dijanjikan hadiah mobil-mobilan, baru dia mau di'eksekusi' itu pun dengan cara dipangku sama bapaknya...:P
Beberapa hari kemudian, kami menerima hasil cek darah Aqsha. Kami pun segera menemui dokter Fajar untuk mendapatkan diagnosa...hati dikuat-kuatin deh saat itu, siap sedia mendengar hasil yang paling menakutkan.

Hasil cek darah menunjukkan keping sel darah merah Aqsha berukuran mikro. Menurut dokter itu, ini bisa jadi karena defisiensi zat besi atau kelainan darah lainnya. Dokter berasumsi sebab yang lebih ringan yaitu defisiensi zat besi karena kalo kelainan darah harus melalui pemeriksaan lebih lanjut. Kata dokter mungkin karena Aqsha susah makannya. Waahh....bukannya saya ga mau menerima pernyataan dokter...tapi Aqsha sangat-sangat gampang dalam hal makan..apapun dimakan, sayuran juga ok, yang pasti ga bisa makan pedas. Singkat cerita, dokter meresepkan suplemen yang mengandung zat besi. Kalo lebam-lebamnya masih ada, maka perlu ada cek darah lanjutan.

Sepulang dari rumah sakit saya mulai mengkaji kira-kira apa penyebab kekurangan zat besi yang dialami Aqsha. Saya yakin anak saya kemungkinan tidak mengalami kekurangan zat besi, tapi mungkin saya ada pola makannya yang tidka tepat sehingga mengganggu penyerapan zat besi. Seperti biasa, searching dong di om gugel :D (andalan banget nih..). Saya temukan beberapa artikel terkait kekurangan zat besi pada anak dan penyebabnya. Kesimpulannya adalah: Gangguan penyerapan zat besi disebabkan karena minum susu sapi terlalu banyak!! Taraaaaaa....benar sekali, Aqsha itu minum susu UHT plain...seperti minum air :D Memang dari umur 1 tahun, saya memberinya susu UHT plain karena dari beberapa literatur yang saya baca, susu tersebut lebih baik dari susu bubuk. Tapi saya lupaaa...anak saya terlalu banyak mengkonsumsi susu. Meskipun saya sering baca kalo setelah umur 2 tahun, konsumsi susu sebesarnya cukup 250 ml aja. Sayangnya, selama ini saya kurang mempedulikannya karena meski minum susu dalam jumlah banyak tetap saja Aqsha mau makan. Dan berat badannya pun normal alias tidak obesitas.

Akhirnya saya dan suami sepakat untuk mengurangi jatah susu Aqsha :D Waahhh...awalnya manyun juga dia :P tapi setelah dijelaskan kenapa, Aqsha bisa menerima. Sekarang ini susu UHT cukup diminum sebagai bekal sekolah. Di rumah, susu UHT diganti dengan Milo. Alhamdulillah...lebam-lebamnya tidak muncul lagi.
Cuma ada yang mengganjal di hati saya, kenapa ya kok dokter cuma bilang anak saya kekurangan zat besi karena kurang makan ini itu...tapi tidak menjelaskan penyebab-penyebab lainnya dan hanya memberi suplemen zat besi. Menurut saya, menghindari penyebab itu lebih penting daripada menyelesaikan masalah dengan obat misalnya. Bayangkan kalo anak kita harus minum obat/suplemen yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan oleh tubuhnya. Bukankah hanya akan keluar dari tubuh dengan sia-sia.

Oya, kemarin sebelum saya posting "Lebam part 2" ini, saya bertemu dengan teman ibu saya. Cerita ngalor ngidul sana sini, cucu beliau juga mengalami hal yang sama dengan Aqsha. Kebiasaannya pun sama, terlalu banyak minum susu UHT. Sayangnya orangtua tidak mencari tau penyebab kekurangan zat besi yang dialami anaknya, hanya terus memberikan suplemen zat besi seperti anjuran dokter dan tidak mengurangi jatah susu buat anaknya. Hmm...benar kan kekuatiran saya...ternyata sama aja penyelesaian masalah yang diberikan dokter..hehe
Ok deh, gitu aja dulu sharing saya. Tetap minum susu UHT, tapi jangan kebanyakan yaaa....:D

Salam
Ayu

Jumat, 21 Juni 2013

Lebam

Pernah mengalami lebam? Seberapa sering? Penyebabnya tau ga?....(Ih...kok nanya terus :D). Ga ada maksud apa-apa kok? Saya rasa semua orang pasti pernah mengalami lebam atau memar di kulit. Sebagian lebam itu disebabkan karena benturan, lalu terjadi pembekuan darah dibawah kulit, jadi terlihat warna biru kehitaman yang biasa kita sebut lebam atau memar itu. Lalu bagaimana kalo lebam itu bukan karena benturan? Sebagian orang kadang karena terlalu capek, muncul lebam di kulitnya. Tinggal sekarang yang perlu diwaspadai adalah seberapa sering terjadi lebam itu.

Keseringan lebam itulah yang membuat saya kuatir sama kondisi kesehatan anak saya, Aqsha. Sejak dia TK B, saban hari saya temukan lebam di kulitnya. Awalnya masih saya tidak pedulikan. Lama-lama saya curiga juga. Apalagi kalo saya tanya, Aqsha bilang ga kebentur apa-apa. Ditambah lagi, lebam itu muncul di bagian tubuh yang sebenarnya ga mungkin kebentur, misalnya lengan bagian bawah. Saya perhatikan sampai Aqsha kelas 1 SD, lebam-lebam itu masih setia mengunjungi bagian tubuh Aqsha, meskipun tidak pernah ada keluhan mengenai lebam itu.

Searching sana-sini, saya ketemu penyebab lebam itu. Yang paling serem, katanya lebam itu bisa mengindikasikan seseorang terkena leukimia...haahh. Kekuatiran mulai menjangkiti saya. Terlebih lagi, Ibu Mertua saya wafat karena leukimia itu. Setelah berdiskusi dengan suami, kami pun membawa Aqsha ke dokter praktik langganan saya. Maksudnya untuk mendapatkan diagnosa awal. Dokter itu pun menyarankan kami untuk memeriksakan Aqsha ke dokter spesialis anak dengan subspesialis hematologi di RS Harapan Kita, Jakarta.

Kami pun ke rumah sakit dimaksud.KEtika menunggu giliran periksa, beberapa anak yang sedang menunggu juga sama kondisinya seperti Aqsha. Malah lebam-lebam mereka lebih besar. Munculnya pun ada yang di wajah, leher, pokoknya di pelbagai bagian tubuh. Beberapa diantaranya malah udah beberapa kali kunjungan ke dokter hematologi tersebut. Dan beberapa diantara mereka divonis Thalasemia..itu tuh penyakit kelainan darah yang diturunkan/diwariskan, karena adanya kelainan genetik yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam sintesis atau produksi rantai globin. Akibatnya, produksi hemoglobin berkurang, kondisi sel darah merah mudah rusak atau umurnya lebih pendek dari usia sel darah merah normal (<120 hari), sehingga penderita akan mengalami gejala anemia / kurang darah. Bisa bayangkan kan...gimana ga campur aduk perasaan saya.

bersambung....

Kamis, 20 Juni 2013

Bantal Couple (lagii..)

Ada bantal couple lagi nih. Ini pesenan temen saya, buat kado nikah juga. Berbeda dengan bantal-bantal sebelumnya, saya tidak memakai binding untuk finishing dua bantal ini, tapi memakai piping :) Ternyata pengerjaannya lebih cepet. Hayoo..ada yang ngerti ga...ada cerita lho..dibalik aplikasi bantal ini ..hehe. Kalo tau, comment di bawah yaaa..tengkyuuu..


Cheerrss...
Ayu

Rabu, 19 Juni 2013

Korban Andre..



Maksudnya apa siiihhh..:D. Kalo belum baca percakapan di bawah ini, pasti belum tau maksudnya…baca dulu deh.

Di dalam mobil saat terjebak macet...
Suami: (Sambil nyetir) “Ibu capek ya?”
Istri: (Menoleh ke suaminya) “Enggak..biasa-biasa aja kok”
Suami: (Dongkol) “Uuuh…ibu nih ga nyambung…bilang capek kek..”
Istri: (Masih bingung karena males liat kemacetan) “Hiyo..hiyo…capek”
Suami: “Ahh..palsuuu”
Istri: “Idiiihh…gimana sih. Iya pak..ibu capek, tapi dikit aja kok..masih capekan bapak”
Suami: (Senyum-senyum) “Pantesan capek..dari tadi ibu mondar mandir di hati bapak..”
Istri: (Gubrraakkkk)

Udah tau kan maksudnya..:D :D

Selasa, 18 Juni 2013

Bantal Couple

Beberapa waktu lalu, teman saya Sari menikah. Karena ingin memberi hadiah yang unik, Arif, teman saya lainnya memesan bantal couple untuk Sari dan suaminya. Saya belum pernah bikin bantal couple sebelumnya. Agak susah ternyata mikir ide bantalnya seperti apa :) Mau dibikin gambar sepasang manusia..ga mungkin juga kan. Mau pake 'lope-lope'..saya yang kukuuu... :D Akhirnya saya putuskan mau bikin bantal couple dengan aplikasi berupa kata-kata romantais...hahayy. Tapi apa yaaa...saya malah bingung. Cari sana cari sini, saya malah teringat dengan sebuah lagu zaman saya masih kuliah...judulnya: MADE FOR EACH OTHER... What a wonderful words kan..hehe. Ungkapan sederhana tapi menikaaammm....grrhhhh.. :D

Seperti ini nih jadinya...full with purple..karena Sari seneng banget dengan warna ungu..:P

Made for each other....semoga sampai akhir hayat ya..(Buat sari n suami)
Pelukkksss

Ayu

Minggu, 16 Juni 2013

Stt...hati-hati...sama anak-anak..

Ada apa dengan anak-anak? Kok harus hati-hati? :D Saya ada cerita, kenapa sih kita harus berhati-hati jika berucap kepada anak-anak..

Cerita I:
Di suatu hari sabtu siang, kira-kira 3 minggu yang lalu, rumah saya kedatangan tamu. Tamu itu adalah teman dekat asisten rumah tangga saya yang insyaallah akan jadi suaminya dalam waktu dekat. Tsabita yang memang sudah kenal, dengan cerianya langsung nyamperin "Oom ndut" ke ruang tamu.
"Oom...kata Mba, Oom Ndut udah mati, eh rupanya masih idup.." ujarnya tanpa beban sama sekali :D
"Ooo...gitu ya dek" kata "Oom Ndut"
"Iya, waktu itu adek tanya..Oom Ndut mana Mba? Mba bilang Oom Ndut udah mati..gitu katanya"
Nenah (nama asisten rumah tangga saya itu) yang kebetulan sedang di dapur bersama saya langsung menepuk-nepuk kepalanya sendiri..."Duuh...si adek pake ngomong-ngomong gitu"..
Saya yang sudah tau cerita cuma terkekeh..makanya walaupun lagi kesel jangan sampai ngomong yang enggak-enggak ke anak-anak. Apalagi ke anak-anak yang ceriwis dan doyan ngobrol kayak Tsabita..:D

Cerita II:
Yang ini cerita dari adik saya, Onik. Adik saya itu seorang guru di sebuah taman kanak-kanak. Sudah bawaan dari kecil, dia emang suka gemes sama anak-anak. Kebetulan yang lagi bikin dia gemes adalah muridnya yang bernama Hisyam. Alasannya wajah muridnya itu mirip dengan suami adikku itu. Saking gemesnya dia selalu ngomong ke muridnya itu "Hisyam ini anak bunda Onik lhoo...mukanya aja mirip sama Oom Iman." Entah berapa kali dia ngomong begitu ke muridnya itu..
Hingga suatu hari, ibunya Hisyam datang menemui adikku saat mengantar anaknya ke sekolah. Adikku sih biasa aja, karena emang orang tua muridnya sering banget menemuinya sekedar untuk berbasa-basi.
"Bunda Onik...tadi malam saya bingung.."
"Kenapa Mama Hisyam.."
"Iya..malam-malam Hisyam bangun dan pindah ke kamar kami, trus ngomong gini, 'Mama..hisyam ini anak siapa sebenarnya?'...gitu katanya Bunda"
"Waaah..." adikku mulai ngeh
"Terus saya bilang, hisyam anak mama dan papa, emang kenapa hisyam nanya begitu. Lalu dia bilang gini, 'Kata Bunda Onik, Hisyam anak Bunda Onik'..Mama Hisyam tertawa kecil..."Wah..saya langsung mengerti...pasti nih Bunda Onik lagi gemes-gemes ke Hisyam, trus ngomong begitu"
Adikku yang merasa ga enak cuma bisa ngomong "Duuhh mama Hisyam...maaf ya..lain kali ga ngomong gitu lagi deh ke Hisyam. Trus mama bilang apa ke Hisyam"
"Akhirnya saya cuma menenangkannya aja, saya bilang emang bener yang dibilang Bunda Onik, kalo di sekolah Hisyam anak Bunda Onik, kalo di rumah anak Mama dan Papa. setelah itu baru dia ga bingung lagi dan balik lagi ke kamarnya..hehe"
Setelah peristiwa itu, adik saya kapok, akan berhati-hati kalo ngomong...meskipun lagi gemes-gemesnya..:D

Jumat, 14 Juni 2013

Belitong..



Siapa pun yang pernah ke Pulau Belitong pasti mengakui keindahannya…termasuk saya. Senangnya saat akhirnya saya dan teman-teman berkesempatan berkunjung kesana dalam rangka jalan-jalan sambil kerja..:D

Hari Pertama:
Setelah usai tugas di Tanjung Pandan pada hari pertama, kami sempatkan menyeberang ke Pulau Lengkuas. Hmm…indah niaan pantainya. Pasirnya berwarna putih bersih. Banyak hewan bintang laut yang terdampar…dari berbagai usia :D Berjalan beberapa meter dari bibir pantai, ada mercu suar yang menurut saya kurang terawat. Dekat dari komplek mercu suar itu juga ada makam orang Belanda yang katanya sudah ada dari zaman penjajahan dulu..(ya iyalah bu :D). Di seberang pulau Lengkuas ada Pulau Burung, tempat si CinLau syuting film…(film apa ya??). Tapi kami ga kesana, karena percuma ga ada CinLau (halah..)..hehe.. ga ding tapi karena hari sudah beranjak senja, Sapi pun (kami :P) harus segera pulang ke kandang (Hotel lahh..:D).

Hari Kedua:
Hari kedua kami tugas di Manggar, ibukota Belitung Timur. Tentu saja, kami berjalan-jalan setelah tugas usai. Tempat-tempat yang sedang “ngetren” kami kunjungi semua. Mulai dari sekolah “Laskar Pelangi”-nya Andrea Hirata (bangunan sekolah untuk keperluan syuting :D), pantai Tanjung Tinggi tempat syuting film “Laskar Pelangi”, sampai berkunjung ke kedai kopi. Saat berkunjung ke sekolah “Laskar Pelangi”, kebetulan sedang hujan rintik-rintik..hmm..suasananya jadi syahdu…:D, hanya ada rerumputan dan kubangan besar bekas tambang timah yang menemani ‘sekolah’ itu. Tak jelas lagi ada dimana pohon filicium yang menjadi saksi bisu drama kehidupan para ‘Laskar Pelangi’…jiaaahh. Di dalam kelas, kami berkodak ria, masing-masing kami duduk berdua-dua, bergaya bak murid-murid Bu Muslimah,:D
Sebenarnya saya lupa urutan kunjungan kami…(wkwkw..), sepertinya setelah dari ‘sekolah’, kami berkunjung ke kedai kopi. Selayaknya di negeri melayu lainnya, di Belitong ini banyak sekali kedai kopi. Ya, orang melayu tu suka ngopi sambil ngobrol sana-sini. Oya, kedai kopi yang kami kunjungi (yang saya lupa namanya…) sempat mendapat juara sebagai kedai kopi teramai di Manggar lhoo.. Asik juga tempat ngopinya, bisa pilih duduk di dalam ruangan kedai atau di dalam gubuk terapung di atas danau..keren kan. Saya sih ga ngopi..tapi ngeteh aja sambil ngemil pisang goreng.
Dari Manggar kami kembali ke Tanjung Pandan, disempetin lagi jalan-jalan ke Pantai Tanjung Tinggi. Whooaa…keren banget pantainya. Banyak batu-batu granit besar di sepanjang pantai. Pemandangannya mengingatkan saya saat berkesempatan ke Pulau Natuna di Kepulauan Riau sana pada tahun 2002 silam. Tau kan batu granit…ya..itu batu-batu yang kalo diolah bisa buat meja dapur modern.
Di Pantai penuh kenangan itu, gerombolan kami mulai bertebaran dimana-mana…(lebayy). Iya, ada yang naik-naik ke batu besar, ada yang masuk-masuk di antara celah batu (laksana gua lhoo..), malah ada yang sudah pindah ke sisi pantai lainnya..(pantas kami cari-cari kok ngilang :D). Uniknya lagi, karena ombaknya termasuk kecil, para pengunjung pantai leluasa main-main di laut, malah sebagian pengunjung ada yang membawa ban-ban renang  yang besar…jadinya malah seperti main di water boom :D. Puas foto-foto..kami pun pulang ke hotel kembali.
Waahh…masih banyak tempat lain di Belitong yang belum sempat dijelajahi. Kok tau?? Ya iyalah, kami sempat dapat pamphlet yang isinya tempat-tempat wisata di pulau itu. Semoga ada umur panjang, nikmat sehat dan kesempatan, bisa kembali lagi ke Belitong.
Ini sebagian foto-fotonya….
Tampak depan 'Sekolah'
Lokasi Film "Laskar Pelangi"



Hurraayy...

Celah-celah bebatuan..
Oya..ampir lupa, ini piala kejuaraan warung kopi teramai..

Oya, foto di pulau Lengkuas menyusul yaa...fotografernya lagi jalan-jalan sambil kerja..hihi

Salam..
Ayu

Belajar Menjadi Zahid

Hari jum'at saatnya rehat sambil men-charge rohani..:D (belagak ustadzah...kekeke). Mari kita baca kisah lama yang saya copy paste dari blog saya yang dulu di tahun 2007 silam...(jadul yaa..)


Beberapa waktu lalu, seorang teman berkisah tentang kejadian yang teramat menyentuh nuraninya. Suatu ketika muslimah berjilbab itu pulang ke rumah kostnya dari rumah kost adiknya. Seperti biasa, di jalan yang dilaluinya menuju rumah kost kami selalu ada seorang kakek tuna netra yang duduk di tepi trotoar yang sempit. Hanya saja, jika biasanya si kakek duduk di dingklik dengan mangkuk plastik yang ditadahkannya, namun hari itu dia merangkak-rangkak dengan tangan meraba-raba trotoar yang penuh dengan pasir.
Teman saya yang sifatnya selalu mau tahu itu, ikut jongkok dan lantas bertanya, “Kenapa Kek?”
“Nyari duit saya Neng, tadi mangkuknya jatuh, duit-nya jadi berceceran”. Wajah Kakek tua itu tampak sedih.
Serta merta teman saya membantu memungut koin-koin yang berserakan. Beberapa koin sudah terkubur pasir dan sebagian lagi terpental jauh dari tempat kakek itu duduk. Maklum saja, dengan penglihatan yang gelap tentu saja si kakek tadi mencari koin-koinnya asal dan acak. Dengan senang hati teman saya tadi mencari koin-koin yang tersembunyi di antara butir-butir pasir tersebut. Dan seperti biasa pula, jika hatinya mulai tersentuh oleh sesuatu yang membuatnya haru, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya. Cepat-cepat ia menyerahkan koin-koin yang didapatkannya kepada si kakek. Sudah tak tahan lagi ingin menangis, katanya. Sambil menyelipkan selembar uang, teman saya pergi meninggalkan si kakek.
Begitu sampai di kamar kost, air mata sudah menetes satu persatu di pipinya. Saya, teman sekamarnya dan dua orang teman kami yang lain kebetulan sedang berada di kamar tentu saja bingung melihat mukanya yang sembab dan berurai air mata itu.
“Kenapa? kok datang-datang nangis?” tanyaku bingung.
Hanya sesenggukan yang kudengar dari bibirnya.
“Duh, ada masalah kali....” timpal temanku yang lain dengan wajah yang begitu kuatir. “Adikmu sakit?” tambahnya.
Kali ini temanku mulai tenang. Kemudian bercerita tentang kejadian yang baru dialaminya. Hhh…kami bertiga menghela nafas lega, kirain ada musibah apa.
“Maaf udah bikin panik. Tapi aku bener-bener sedih banget. Aku malu sama kakek itu. Dia begitu menghargai miliknya, walau beberapa koin. Kalian kan ga liat mukanya gimana…” ucapnya.
“Iya ga papa kok. Kita ngerti kok, kamu kan gampang trenyuh gitu..hehe” aku mencoba menghibur.
“Aku malu, semalam aku abis makan di Pizza Hut sama adikku. Abis enam puluh ribuan sekali makan. Dikit pula. Coba bandingkan dengan kakek itu, aku kok hura-hura banget ya. Dia susah payah berusaha mencari koin koin ratusannya yang jatuh, aku buang-buang duit cuma buat makan begitu doang…”
Kami terdiam. Mencoba meresapi kalimat terakhirnya. Bukan dia saja yang sering begitu. Aku juga. Temanku yang lain juga. Kamu juga pernah kan? Semua juga sering kan? Kita seringkali melakukan hal-hal yang sia-sia, sadar maupun sengaja. Contoh kecilnya, ya itu tadi, beli makanan mahal-mahal. Padahal belum tentu bergizi. Selain itu, lambung kita juga akan sama kenyangnya kok, jika diisi dengan makanan enak dan bergizi yang harganya lebih sesuai. Contoh lainnya, beli selembar baju merek A dengan harga sekian, padahal harga sekian itu bisa dibelikan baju merek B dua lembar. Atau mau contoh yang lebih ekstrim lagi, banyak kan kita temui beberapa dari kita yang suka gonta ganti HP. Baru sebulan dua bulan pakai, ada yang lebih anyar dan canggih, maka dijuallah yang lama dan dibelilah yang lebih anyar dan canggih itu. Hanya demi rasa bangga. Sementara masih banyak yang begitu kekurangan sampai-sampai berpeluh-peluh keringat membasahi tubuh demi satu koin yang dapat memberinya kelangsungan hidup.
********
Belajar bersikap zuhud. Mungkin berkali-kali kita dengar dari para Da’i, Ustadz, ataupun Guru Mengaji kita saat kecil. Hiduplah sederhana, jangan berlebih-lebihan, sesuaikan dengan kebutuhan bukan keinginan. Namun jangan pula mengartikan zuhud dengan sama sekali melepaskan diri dari segala kenikmatan dunia. Zuhud yang sejati yang sering diartikan para ulama adalah menikmati karunia Allah, namun pada saat yang sama juga berlepas dari keterikatan terhadap nikmat tersebut.
Disebutkan sebuah kisah di zaman Rasulullah, ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya, ”Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu perbuatan yang jika aku lakukan, maka aku akan dicintai oleh Allah dan juga oleh manusia.”
Rasulullah menjawab, ”Berlaku zuhud-lah kamu terhadap kenikmatan dunia niscaya kamu akan dicintai Allah, dan berlaku zuhud-lah kamu di tengah manusia niscaya kamu akan dicintai oleh mereka.”
Bersikap zuhud bukan berarti berdiam diri atau tidak berikhtiar mencari rezeki yang halal. Zuhud bukan sikap malas. Namun seperti yang disebutkan di atas tadi, zuhud adalah mendapatkan kenikmatan dunia tetapi tidak memalingkan dirinya dari ibadah kepada Allah. Tidak diperbudak dunia dan tetap berada di jalan yang diridhai Allah.
Setiap dari kita hendaknya mampu menanamkan zuhud dalam kehidupan bermasyarakat. Yaitu dengan menyikapi kenikmatan dunia searif mungkin dan menjalin hubungan yang harmonis dengan sesama manusia. Bersikap zuhud berarti juga belajar menghormati yang fakir sehingga tidak menimbulkan kecemburuan sosial. Karenanya lebih baik lagi sertailah sikap tersebut dengan sikap senang bersedekah. Insyaallah, negara ini akan menjadi lebih tentram bagi semua umat. Aamiin...

Wassalam
Ayu

Kamis, 13 Juni 2013

City and Flower

Apa hubungan city sama flower...ada...dua-duanya sekarang menjadi milik Mba Efi, temen kantorku..hehe. Masih berawal dari gebyar bantal handmade yang kupamer-pamerin (dasar tukang pamer :D), Mba Efi yang saat itu berencana pindah ke rumah barunya, pengen ada bantal gede buat menemani leyeh-leyeh sambil nonton tv, alhasil beliau memesan dua sarung bantal gede ke saya...tanpa bantal. Ukurannya kubuat standar, yaitu 70 x 70 cm. Seperti temen-temen yang lain, desainnya diserahkan pasrah ke saya juga...:D. Pikir punya pikir...bersemedi sambil nonton tipi (emang bisa???)...muncullah ide bikin desain bangunan-bangunan warna-warni dengan latar belakang gelap dan bunga-bunga dengan latar belakang warna-warni. Warna-warninya kesukaan saya banget...kumpulan warna-warna hangat..sehangat hati saya ...(lagi demam kalii...kekeke).

Inilah penampakannnya...





Lucu kan...(maksa nih :D). Sayangnya saya belum nanya Mba Efi, udah diajak leyeh-leyeh belum tuh bantal...wkwkwk..

Pelukk..

Ayu

Rabu, 12 Juni 2013

Ada apa dengan giraffe..

Sempat menyimak "Parade Bantal" ga? Mungkin ada yang heran, kok ada bantal "Giraffe" yang ga ada matanya :D Itu emang disengaja. Begini ceritanya...

Ketika saya mulai menjahit "Giraffe", suami saya komentar..."Bu...jangan bikin yang makhluk bernyawa ya". Mulanya seperti biasa, saya pasti eyel-eyelan dulu :D. Akhirnya kita sepakat cari-cari info mengenai aturan syariah islam mengenai gambar makhluk bernyawa ini.

Saya pun mulai searching di pakde gugel. Ketemulah suatu situs konsultasi syariah. Di situ saya bertanya, apakah boleh saya membuat bantal aplikasi kain dengan desain makhluk bernyawa. Jawabnya: Tidak Boleh. Seperti biasa saya ngeyel lagi, bagaimana kalo yang saya desain itu hanya kepala tanpa badan. Jawabnya: Justru kepala itulah yang menjadi ruh-nya. Kalo badan saja malah boleh. Waduuuhhh...apa jadinya gambar hewan/orang tanpa kepala..ga elit banget kan :D. Sama aja dengan ga usah mendesain makhluk bernyawa sama sekali.

Suami saya pun tanya sana-sini. Kebetulan teman-temannya banyak yang mengerti syariah. Temannya itu bilang, soal gambar makhluk bernyawa itu memang banyak pendapat, ada yang membolehkan kalo hanya untuk makanan karena akan habis dimakan, boleh juga kalo untuk konsumsi anak-anak, ada juga yang membolehkan bila tanpa panca indera, yang paling saklek...ya ga boleh sama sekali. Tapi suami saya ambil jalan tengah..."Ga usah pake kepala atau panca indera aja bu".

Akhirnya, meskipun awalnya saya berat hati, saya putuskan untuk tidak mendesain makhluk bernyawa, kecuali yang ukurannya kecil sehingga tidak mengurangi estetika bila dibuat tanpa kepala, misalnya kupu-kupu. Atau hanya berupa bayangan...(tapi yang ini belum saya coba). Daripada hati ga tentram..:D Siapa yang tau di akhirat nanti ternyata emang begitu aturanya...wallahua'lam.

Mengenai "Giraffe" tadi..terpaksa saya tidak pasang matanya. Temen saya yang beruntung mengadopsinya, saya bekali kancing dan benang untuk dijahit sendiri..wkwkwkkw...

Inilah "Giraffe" yang malang itu. Untuk yang giraffe ini, ditambah dengan aplikasi lagi untuk menyulam nama si empunya bantal.

Hiii...i'm a poor giraffee, but i'm still cool..:P

Salam Hangat

Ayu

Parade Bantal

Beberapa teman saya tertarik setelah melihat foto goodiebag ulang tahun tsabita...bantal-bantal lucu dengan nama. Mereka pun memesan sarung bantal aplikasi plus bantalnya juga. Model dan desainnya diserahkan kepada saya..hmm...senang dan bingung juga. Tau sendiri kan..susah boo.. nyari ide :D Belum lagi harus mamadu padankan warnanya.

Akhirnya setelah berjibaku beberapa bulan...lama yaa..(karena cuma bisa dikerjakan pada hari sabtu dan minggu), bantal-bantal itu pun jadi. Here they are......

Batal-bantal berkumpul...
Ini foto satu persatu...


Naik balon udara yuk...

Cupcake yummy...

Rumah Jamur

Pink Flower..

Emak Robot..

Car and the city..

Sailor boat...(ini idenya dari buku craft)

Home sweet home

Giraffe...(matanya mana yaa??)
Bagian belakang masing-masing bantal...semua dijahit seperti ini dengan warna-warna yang disesuaikan dengan desain muka..

Back of "home sweet home"
Alhamdulillah semuanya diadopsi oleh teman-teman saya...malah ada yang nambah untuk desain balon udara dan giraffe,..oya kecuali satu..si Emak robot ga ada yang mau adopsi..hu hu hu...udah emak-emak siyy..hehe

Kamu tertarik...boleh pesan, tapi harap selalu sabar menanti, karena semua ini handmade...hand sewing :D

Pelukk..

Ayu

Hapus bu...hapus..

Sudah dua kali saya bercerita tentang Aqsha, kali ini saya mau bercerita tentang Tsabita, adiknya Aqsha. Ada yang unik dari putriku ini. Dari kecil sampe sekarang, yang dia mau ibunya menjadi miliknya seorang...yang lain cuma status...wkwkkw....entah kenapa, mungkin karena dia menyusui sampe 2 tahun 3 bulan (halahhh...). Parahnya lagi, dia selalu merasa wajahnya mirip dengan wajah saya, padahal semua orang mengakui kalo wajahnya mirip bapaknya banget-banget. Dan Bita selalu marah kalo ada yang bilang dia mirip bapaknya...:D

Suatu hari, iseng-iseng saya dan Bita narsis di depan cermin..senyum-senyum..cengar-cengir..sampe pasang muka jelek. Setelah beberapa lama, tiba-tiba Bita celingak celinguk..ngeliatin wajah saya lalu wajah saya di cermin. Trus dia ngomong pelan-pelan.."Bu, aku mirip bapak yaa..." haaa.....
"Iya de...kan semua juga ngomong kalo adek mirip bapak"...ujarku.
Lalu Bita terdiam...mukanya mulai berubah...cemberut..matanya mulai berkaca-kaca...lalu berteriak.."Huaa...aku maunya mirip ibu...hapus bu..hapuss..."

Idiiiihh...gimana menghapusnya de... itu kan udah ciptaan Allah..diterima aja de..
Si Kriwil...

Sajadah Aplikasi

Setelah saya membuat patchwork cushion, Aqsha meminta saya untuk membuatkannya prayer mat. Yah...biar sholatnya makin rajin, saya penuhi permintaannya. Pesannya cuma satu...harus ada gambar mobilnya, secara beliau emang demen banget mobil :D Kali ini saya coba teknik aplikasi. Mula-mula saya buat pola dari kertas koran sesuai gambar yang diinginkan, lalu ditempel dengan kain, dijahit som ke kain dasar, trus bagian belakang kain dasar dilubangi untuk mengeluarkan kertas korannya. Lagi-lagi karena belum gape bikin binding en belum punya mesin jahit....saya minta tolong tukang jahit lagi...dan lagi-lagi kurang memuaskan :D tak apelaaaah...


Hasil unfinished..karena yang foto sajadahnya kurang terang..:P mangap...mangap

 Tsabita juga ga mau kalah...minta dibikin juga...alhamdulillah pas bikin sajadah ini, saya mendapat kejutan hadiah mesin jahit dari ibu saya. Sama seperti sajadah Aqsha, sajadah buat Bita juga menggunakan teknik aplikasi. Kali ini, saya ga pake kertas koran lagi buat nempel kainnya. Kain yang udah dipotong sesuai pola ditempel ke kain viselin, kemudian dijahit ke kain dasar dengan menggunakan tusuk feston. Lalu bagaimana memasang binding? Surprise...Saya sudah bisa menjahit binding :D Hasilnya saya puas banget...lebih rapi dari binding sajadah Aqsha, karena binding bagian belakang saya jahit som. Alhamdulillah..Bita seneng :)

Bunganya pake yo-yo n button


Penampakan bagian belakang begini nih...

Sebenarnya kurang puas sama fotonya...wkwkwk...secara cuma pake hape Sony Ericsson G502-ku yang kecil mungil. Tapi lumayan jelas kan..

Salam
Ayu

Apa yang Anda lakukan bila anak berkelahi dengan temannya??

Hadeuuuhh...panjang banget ya judulnya :D Tapi saya emang bener-bener pengen tau, kalo temen-temen sekalian melakukan apa jika anak kita berkelahi dengan temannya.

Sebenarnya masalah ini duluuu sekali, ketika anak saya Aqsha masing berumur sekitar 4-5 tahun (sekarang 7 tahun 7 bulan) sudah mulai pintar berkawan. Sayangnya seringkali dia pulang sambil nangis-nangis dan mengadu kalau telah disakiti temannya....so what should i do?? Langsung nyerang temannya gitu :D

Biasanya saya akan tanya dulu sebab kenapa dia dipukul. Kalo ternyata dia dipukul karena kenakalan temannya dan dia sama sekali ga memulai pertengkaran, saya akan hibur dia dan menyarankannya untuk memaafkan. Kalo memang dia ga suka dinakalin, ya sudah...ga usah sering-sering berteman dulu dengan temannya tersebut. Lain lagi kalo ternyata memang anak saya yang bersalah alias memulai pertengkaran...saya ajak dia meminta maaf ke temannya itu.

Pernah suatu kali, salah seorang temannya menghampiri saya dan suami yang kebetulan sedang di teras rumah. Temannya itu ngadu "Mama Aqsha..tadi aqsha pukul aku??".
Lalu saya tanya dia pelan-pelan "Kenapa kok Aqsha pukul kamu?"
"Iya, tadi aku pukul dia.." akunya jujur..
"Ooo...trus kenapa kamu pukul aqsha?" tanyaku lagi
"Aku iseng aja.." jawabnya
"Kalo gitu jangan iseng ya...mungkin Aqsha lagi ga mau diisengin. Jadi pas kamu mukul dibales deh ama dia.."
Bingung deh dia...kok malah jadi dinasehati :D Trus berlari balik lagi ke rumahnya. Dari jauh saya lihat, ibunya si anak itu sedang menunggu di pintu pager.

Nah gitu deh...meskipun ternyata beberapa orangtua (di lingkungan saya saat itu) masih tetap menganggap anaknya ga bersalah, ga pernah mau mencari akar permasalahan...akibatnya si anak ga pernah tau apakah sikapnya itu benar atau salah..

Salam..
Ayu

My First Patchwork

Saya selalu tertarik sama craft, salah satunya patchwork ini. Setelah sekian lama jadi pemerhati, akhirnya sodara-sodara, awal tahun 2010 lalu saya niatkan dan dengan tekad yang kuat (lebayyy...:P), saya harus membuat patchwork saya sendiri. Rencananya saya mau bikin sarung bantal gede. Mulailah saya cari-cari kain katun..cukup ke pasar cipadu yang notabene lebih cepat dicapai dari rumah saya daripada harus ke tanah abang, pasar baru, or pasar mayestik.

Setelah gunting ini itu, saya jahit tangan seluruh kain-kain yang telah dipotong sesuai pattern..tentu saja yang paling mudah bagi pemula seperti saya, yaitu log cabin. Kemudian saya lapis dengan dakron dan kain polos...trus saya quilt deh (quilt-quiltan..maksudnya..:D). Sesuai rencana semula, saya potong lagi kain coklat polos untuk bagian belakang sarung bantalnya.

Masalah mulai timbul ketika saya mau membuat binding. Total blass...saya belum tau caranya. tanya-tanya sama ibu saya yang jauuhh di Pekanbaru sana...hahay...tetap saja saya kurang mengerti. Akhirnya saya bawa aja ke tukang jahit. Tapi... oohhh....tidak memuaskan sekali...ga rapi sama sekali. Ya sudahlah ga apa-apa.. Kali lain saya mau berusaha belajar quilting, bikin binding..sekaligus beli mesin jahit :D

Ini dia patchwork pertama saya.....


sayangnya...setelah jadi sarung bantal, malah belum saya foto...waks..

Salam..
Ayu

Selasa, 11 Juni 2013

Goodiebag Ulang Tahun

Ini goodiebag ulang tahun tsabita yang ke-4. Karena agak2 idealis sama yang namanya kesehatan anak, rasanya ga tega memberi goodiebag berupa makanan-makanan yang belum jelas nutrisinya. Mending saya bikin ini aja..jreeeng.. Kue ulang tahunnya juga saya hias sendiri (biar ngirit :D) Oya, untuk teman-temannya saya bikin bantal, buat bu guru saya bikin sajadah travelling. Karena harus mempersiapkan bantal untuk 21 anak dan sajadah untuk 2 orang guru dalam waktu cuma 1 bulan sedangkan waktu lowong saya cuma sabtu minggu, jadinya semua saya jahit dengan mesin....Hasilnya lucu kan???? You wanna some..:D


Buat bu guru...semoga suka ya buu..


Eh ada jari kaki nongol :D mangap..mangap..

Kenapa sih ibu suka yang murah??


Suatu kali, ketika kami pulang dari nge-mall (apa itu!!), Aqsha nanya ke saya, "Bu, kenapa sih ibu suka yang murah-murah?".
Saya yang ga heran dengan pertanyaannya (karena terlalu sering bertanya yang susah2 :D) cuma komentar, "Emang ga boleh ya mas, ibu suka yang murah-murah"
Hihi..Aqsha malah bengong.
"Iya, kalo beli-beli pasti ibu pilih yang murah-murah" katanya lagi....
"Hmm...kayaknya enggak deh mas. Contohnya tadi, waktu kita beli tas mamas, inget ga..di toko pertama harga 125ribu..tapi ga kita beli, di toko kedua hargnya 195ribu..tapi kita beli."
"Iya ya bu..." Aqsha tersenyum..
"Karena kalo kita beli tas yang pertama..bentar aja pasti rusak mas...bahannya kurang bagus. Tapi insyaallah tas kedua lebih bagus bahannya, jadi lebih tahan lama"..
"Ooo..gitu ya, jadi ibu ga suka yang murah-murah" tanya Aqsha lagi..
"Bukan gitu mas, yang penting itu kualitasnya sama kira2 mau berapa lama kita pakai suatu barang"...bingung deh..hihi.."Gini nak, yang penting itu tasnya bagus n bisa lama dipakai, kalo harganya agak tinggi tapi ibu n bapak masih bisa beli..ya itu yang dipilih. Daripada beli yang murah tapi cepet rusak ntar beli lagi beli lagi dooongg..."
Aqsha senyum-senyum...dapat pencerahan dia.. :D
"Satu lagi mas...tadi kita kan juga beli mainan dorongan bayi buat adek" lanjutku..
Aqsha mengangguk..
"Ada dua dorongan bayi kan yang kita pilih, yang pertama harganya 100ribu, yang kedua harganya 30ribu. Trus yang kita beli yang 30ribu...kira-kira kenapa ya??"
Hehe....Aqsha langsung senyum-senyum..."Ya iyalah bu...kalo beli yang mahal sayang duitnya. Adek kan kalo main cuma bentar aja..abis gitu ga dimainin lagi..."
Tuhhh...udah ngerti konsepnya Aqsha.. :D

Haiii...

Assalamu'alaikum...senangnya punya blog lagi, setelah blog saya yang dulu di wordpress..entah bagaimana (karena gaptek :D) saya selalu gagal entri postingan..akhirnya ditinggalkan begitu saja. Kali ini saya kembali ingin ngeblog..setelah cuma menjadi blog walker yang setia.