Translate

Minggu, 30 Juni 2013

Lebam part 2

Hmm...seminggu saya ga buka blog :D Karena saya harus jalan-jalan sambil kerja selama seminggu...jadi hari ni saya mau lanjutin lagi cerita mengenai lebam-nya Aqsha

Sebelumnya sampai mana yaa..hehe..Oiya, sampai perasaan saya dan suami jadi campur aduk :) Bagaimana enggak, kami kuatir kalau  Aqsha mengalami hal yang sama dengan anak-anak yang sedang menunggu giliran periksa, namun kami tetap berharap bukan itu yang terjadi.

Setelah menunggu beberapa lama, tiba giliran kami masuk ke ruang praktik dokter. Dalam ruang praktik yang luas itu ada dua orang dokter yang berpraktik bersamaan dan dua orang pasien dengan orang tua masing-masing. Kami pun dibawa suster ke dokter Fajar. Segera saja kami sampaikan keadaan Aqsha. Setelah memeriksa dan bertanya kepada kami dan Aqsha, menurut dokter itu keadaan Aqsha cukup baik dan tidak ada pembesaran limpa. Katanya kalo kita mau lebih detail lagi apa penyebab lebam-lebam itu, dokter menyarankan untuk melakukan tes darah..saya lupa apa saja yang perlu diperiksa saat itu. Oya, pasien lain yang ada di ruang praktik dan ditangani dokter lainnya, keadaannya lebih parah daripada Aqsha. Anak perempuan kecil itu seperti lemah, dan banyak lebam-lebam besar di sekujur tubuhnya. Yang membuat saya trenyuh, dokter Hermin (nama dokter itu) membelai-belai anak perempuan kecil itu sambil menghibur anak dan orang tuanya. Duuhhh...gimana ga ikut sedih saya, apalagi dokternya sendiri, saya lihat matanya sampai berkaca-kaca menahan airmata.

Keluar dari ruang praktik, kami segera ke laboratorium. Perlu usaha kuat dan tenaga besar membawa Aqsha kesana :D karena dia menolak untuk diambil darahnya karena takut sakit. Akhirnya setelah dijanjikan hadiah mobil-mobilan, baru dia mau di'eksekusi' itu pun dengan cara dipangku sama bapaknya...:P
Beberapa hari kemudian, kami menerima hasil cek darah Aqsha. Kami pun segera menemui dokter Fajar untuk mendapatkan diagnosa...hati dikuat-kuatin deh saat itu, siap sedia mendengar hasil yang paling menakutkan.

Hasil cek darah menunjukkan keping sel darah merah Aqsha berukuran mikro. Menurut dokter itu, ini bisa jadi karena defisiensi zat besi atau kelainan darah lainnya. Dokter berasumsi sebab yang lebih ringan yaitu defisiensi zat besi karena kalo kelainan darah harus melalui pemeriksaan lebih lanjut. Kata dokter mungkin karena Aqsha susah makannya. Waahh....bukannya saya ga mau menerima pernyataan dokter...tapi Aqsha sangat-sangat gampang dalam hal makan..apapun dimakan, sayuran juga ok, yang pasti ga bisa makan pedas. Singkat cerita, dokter meresepkan suplemen yang mengandung zat besi. Kalo lebam-lebamnya masih ada, maka perlu ada cek darah lanjutan.

Sepulang dari rumah sakit saya mulai mengkaji kira-kira apa penyebab kekurangan zat besi yang dialami Aqsha. Saya yakin anak saya kemungkinan tidak mengalami kekurangan zat besi, tapi mungkin saya ada pola makannya yang tidka tepat sehingga mengganggu penyerapan zat besi. Seperti biasa, searching dong di om gugel :D (andalan banget nih..). Saya temukan beberapa artikel terkait kekurangan zat besi pada anak dan penyebabnya. Kesimpulannya adalah: Gangguan penyerapan zat besi disebabkan karena minum susu sapi terlalu banyak!! Taraaaaaa....benar sekali, Aqsha itu minum susu UHT plain...seperti minum air :D Memang dari umur 1 tahun, saya memberinya susu UHT plain karena dari beberapa literatur yang saya baca, susu tersebut lebih baik dari susu bubuk. Tapi saya lupaaa...anak saya terlalu banyak mengkonsumsi susu. Meskipun saya sering baca kalo setelah umur 2 tahun, konsumsi susu sebesarnya cukup 250 ml aja. Sayangnya, selama ini saya kurang mempedulikannya karena meski minum susu dalam jumlah banyak tetap saja Aqsha mau makan. Dan berat badannya pun normal alias tidak obesitas.

Akhirnya saya dan suami sepakat untuk mengurangi jatah susu Aqsha :D Waahhh...awalnya manyun juga dia :P tapi setelah dijelaskan kenapa, Aqsha bisa menerima. Sekarang ini susu UHT cukup diminum sebagai bekal sekolah. Di rumah, susu UHT diganti dengan Milo. Alhamdulillah...lebam-lebamnya tidak muncul lagi.
Cuma ada yang mengganjal di hati saya, kenapa ya kok dokter cuma bilang anak saya kekurangan zat besi karena kurang makan ini itu...tapi tidak menjelaskan penyebab-penyebab lainnya dan hanya memberi suplemen zat besi. Menurut saya, menghindari penyebab itu lebih penting daripada menyelesaikan masalah dengan obat misalnya. Bayangkan kalo anak kita harus minum obat/suplemen yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan oleh tubuhnya. Bukankah hanya akan keluar dari tubuh dengan sia-sia.

Oya, kemarin sebelum saya posting "Lebam part 2" ini, saya bertemu dengan teman ibu saya. Cerita ngalor ngidul sana sini, cucu beliau juga mengalami hal yang sama dengan Aqsha. Kebiasaannya pun sama, terlalu banyak minum susu UHT. Sayangnya orangtua tidak mencari tau penyebab kekurangan zat besi yang dialami anaknya, hanya terus memberikan suplemen zat besi seperti anjuran dokter dan tidak mengurangi jatah susu buat anaknya. Hmm...benar kan kekuatiran saya...ternyata sama aja penyelesaian masalah yang diberikan dokter..hehe
Ok deh, gitu aja dulu sharing saya. Tetap minum susu UHT, tapi jangan kebanyakan yaaa....:D

Salam
Ayu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar